Wednesday 18 February 2015

Cara Mengetahui Seseorang yang Sedang Berbohong

Cara mengetahui seseorang sedang yang berbohong  Mulut bisa berbicara apa saja, namun isi hati, siapa yang tahu? Seseorang dapat berbicara manis dengan kata-kata yang tersusun rapi, namun, belum tentu ia jujur. Bisa jadi ia sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu.
Sebenarnya, kita bisa mendeteksi apakah seseorang yang berbicara pada kita sedang berbohong atau tidak. Bagaimana cara mendeteksi dan mengetahuinya? Caranya, lihat dan perhatikan bahasa tubuhnya. Orang yang sedang berbohong atau menyembunyikan sesuatu akan memperlihatkan bahasa tubuh yang tidak nyaman ketika ia berbicara. Ia juga akan memperlihatkan gerak-gerik tertentu yang mungkin saja tidak ia sadari. Gerak-gerik itulah yang menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang sedang ia tutupi. Perhatikan juga ekspresi wajahnya. Dari ekspresi wajah, umumnya bisa terbaca apakah ia sedang berkata jujur atau tidak. Untuk lebih jelasnya mengenai cara mendeteksi kebohongan, simak informasinya berikut ini.
  1. Menggerakkan kepala dengan cepat
    Menurut Dr. Lilian Glass, seorang analis dan pakar bahasa tubuh dalam bukunya yang berjudul The Body Language of Liars, bila seseorang langsung menggerakkan kepalanya dengan cepat dan tiba-tiba ketika ditanyakan suatu pertanyaan kepadanya, maka kemungkinan besar ia sedang berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Kepalanya seperti tersentak, tertarik ke belakang, miring ke samping, atau gerakan-gerakan tiba-tiba lainnya sesaat sebelum ia menjawab pertanyaan.
  2. Menarik napas dalam-dalam
    Masih menurut Dr. Lilian Glass, ketika seseorang sedang berbohong, biasanya akan terjadi perubahan pada cara ia bernapas. Secara refleks, ia tiba-tiba langsung menarik napas dalam, atau bernapas dengan cepat dan pendek-pendak.
    Ketika napasnya berubah, bahunya juga ikut terangkat dan saat ia menjawab pertanyaan atau berbicara, ia akan mengeluarkan suara yang tidak terlalu jelas, pelan mengambang, dengan jawaban yang terkesan ragu-ragu. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan pada irama jantung dan aliran pembuluh darah yang umumnya muncul saat seseorang sedang gugup dan tegang karena berbohong.
    Selain itu, perhatikan juga cara ia berbicara. Bila kecepatan bicaranya tiba-tiba melambat atau bertambah cepat, dan intonasi suaranya tiba-tiba berubah, maka ada kemungkinan ia sedang menyembunyikan sesuatu (berbohong).
  3. Perhatikan reaksinya saat disodorkan pertanyaan yang tidak ia duga
    Cobalah untuk menanyakan sesuatu hal yang tidak ia duga atau tidak terpikirkan sebelumnya olehnya, namun masih berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Perhatikan bagaimana reaksinya. Bila ia tampak sangat kaget, gugup, berkeringat, gelisah, tidak senang (terlihat raut marah), atau bahkan terlihat takut saat hal tak terduga itu ditanyakan padanya, maka kemungkinan besar ada sesuatu yang ia sembunyikan.
    Saat ditanyakan hal yang tak terduga, seseorang yang berbohong biasanya juga akan lebih sering menelan ludah, sejenak terdiam, atau membuat gerakan-gerakan yang tidak biasa karena kikuk dan gelisah, misalnya, berusaha memperbaiki bajunya, merapikan dasinya, merapikan dan membersihkan kacamatanya, refleks memegang dan merapikan rambutnya, atau gerakan-gerakan tak biasa lainnya.
  4. Perhatikan ekspresi wajahnya
    Kita bisa mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak dengan memerhatikan ekspresi wajahnya. Menurut Paul Ekman, seorang Psikolog dari University of California, San Fransisco, ada beberapa enis ekspresi wajah, yaitu Ekspresi palsu, Makroekspresi, dan Mikroekspresi.
    Ekspresi palsu adalah ekspresi yang palsu atau bukan ekspresi yang sebenarnya dari wajah seseorang. Ekspresi ini sering digunakan orang untuk menutupi ekspresi yang sesungguhnya. Namun, ekspresi ini cukup jelas terlihat dan terbaca oleh orang, sehingga siapa pun biasanya akan dengan mudah untuk melihat ekspresi palsu ini.
    Makroekspresi adalah ekspresi normal yang biasanya berlangsung antara ½ sampai 4 detik, dan biasanya muncul berulang. Ekspresi ini menggambarkan emosi (perasaan) yang sesungguhnya, sehingga terdapat kesesuaian antara makroekspresi dengan suara atau apa yang diucapkan seseorang. Misalnya, saat seseorang marah, maka akan muncul makroekspresi yang memperlihatkan raut wajah marah. Setiap orang juga bisa dengan jelas melihat makroekspresi ini.
    Mikroekspresi adalah ekspresi yang sangat singkat, biasanya hanya sekitar 1/25 sampai 1/15 detik. Mikroekspresi merupakan ekspresi sejati (sesungguhnya) dan sering kali muncul tanpa orang tersebut menyadarinya. Karena waktunya sangat singkat, mikroeskpresi biasanya tersembunyi dan sulit untuk dilihat orang. Mikroekspresi inilah yang sering digunakan untuk mendeteksi kebohongan. Seseorang yang berbohong berusaha menyembunyikan ekspresi yang sesungguhnya (makroekspresi). Namun, ia tidak bisa menghilangkan mikroekspresi dari wajahnya, karena mikroekspresi ini muncul tanpa disadari oleh orang tersebut, dan merupakan ekspresi yang sejati (sebenarnya) dari orang tersebut.
    Sebenarnya, memang perlu pakar mikroekspresi untuk bisa membaca dengan jelas dan pasti mikroekspresi wajah seseorang yang sedang berbohong. Bagi orang awam, mungkin agak sulit. Namun, sebagai patokan yang cukup mudah terlihat adalah coba perhatikan bibir, hidung, dan matanya. Bila saat berbicara ia sering menggigit bibirnya, membuat gerakan menutup bibirnya, lubang hidungnya melebar, matanya sering berkedip dengan cepat, kemungkinan besar orang tersebut sedang berbohong. Hal-hal tersebut menandakan bahwa otaknya sedang bekerja keras untuk memanipulasi fakta yang sesungguhnya.
    Mikroeskpresi wajah dari seseorang yang sedang berbohong biasanya akan memperlihatkan ekspresi tertekan, yang ditandai dengan alis yang terangkat ke atas ke arah tengah dahi, sehingga akan muncul garis-garis kecil pada bagian dahinya.
  5. Mengulang-ulang kata atau frase kalimat
    Orang yang sedang berbohong biasanya akan banyak mengulang-ulang kata atau frase kalimat saat ia berbicara/menjawab pertanyaan. Hal ini terjadi karena ia berusaha untuk meyakinkan lawan bicaranya dan dirinya sendiri. Pengulangan tersebut juga merupakan usaha untuk merangkai jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.
    Selain sering mengulang-ulang kata atau frase kalimat, seseorang yang sedang berbohong juga akan banyak berbicara tentang sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan topik yang dibicarakan/ditanyakan. Ia melakukan hal tersebut untuk mengalihkan lawan bicaranya dari topik yang sedang dibicarakan, dan juga untuk menutupi topik pembicaraan yang sebenarnya.
  6. Sering menyentuh dan menutup mulut
    Coba perhatikan tangannya. Bila sepanjang berbicara tangannya sering menyentuh (memegang) dan membuat gerakan seperti ingin menutup mulutnya, maka kemungkinan besar orang tersebut sedang berbohong. Gerakan menyentuh dan menutup mulut tersebut secara tidak sadar dilakukan oleh seseorang yang sedang berbohong karena ia tidak ingin mengungkapkan fakta yang sesungguhnya.
  7. Sering memegang hidung
    Orang yang berbohong biasanya juga akan lebih sering memegang hidungnya saat berbicara. Hal tersebut disebabkan karena saat berbohong akan terjadi peningkatan adrenalin ke kapiler hidung sehingga membuat hidung menjadi gatal.
  8. Menarik tangan ke dalam
    Orang yang sedang berbohong biasanya akan menarik tangannya ke dalam atau ke belakang. Ia melakukan hal tersebut untuk melindungi dirinya dari ketidaknyamanan karena sedang berkata bohong.
    Selain itu, perhatikan pula bagaimana gerakan tangannya. Saat berbohong, seseorang akan cenderung mengontrol gerakan tangannya sehingga tangannya terlihat kaku dan tegang. Ia berusaha untuk membatasi gerakan tangannya, namun, tanpa ia sadari, tangannya justru sering menyentuh (memegang) wajah, telinga, dan bagian belakang telinga.
  9. Sering menggerakkan kaki
    Orang yang sedang berbohong biasanya juga akan sering menggerak-gerakkan kakinya saat ia berbicara. Hal tersebut tanpa sadar dilakukannya sebagai usaha untuk menenangkan dan mengendalikan dirinya yang sedang gugup dan tegang karena berbohong. Menggerak-gerakkan kaki juga merupakan tanda bahwa orang tersebut merasa sangat tidak nyaman dan ingin segera pergi menjauh atau menghindar dari lawan bicaranya.
  10. Mata sering berkedip atau tidak berkedip dalam waktu lama
    Cara lain untuk mengetahui apakah seseorang yang sedang berbohong atau tidak adalah dengan memerhatikan matanya. Coba perhatikan apakah matanya berkedip dengan cepat, banyak berkedip, atau bahkan lama tidak berkedip sama sekali. Bila matanya banyak berkedip, berkedip dengan cepat, atau bahkan lama tidak berkedip sama sekali padahal seharusnya dalam kondisi normal mata sudah berkedip, maka kemungkinan besar orang tersebut sedang berbohong.
    Sering mengedipkan mata merupakan tanda bahwa orang tersebut sebenarnya tidak nyaman mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, dan berusaha untuk melindungi dirinya dari tatapan mata lawan bicaranya. Sementara tidak berkedip dalam waktu lama adalah tanda bahwa orang yang berbohong itu sedang berupaya untuk memanipulasi dan meyakinkan lawan bicaranya.
  11. Tidak mau (sedikit) menatap mata lawan bicara
    Orang yang sedang berbohong umumnya tidak berani untuk menatap mata lawan bicaranya. Oleh karena itu, orang yang sedang berbohong akan berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain saat ia berbicara, atau memakai kacamata (padahal biasanya ia tidak/jarang memakai kacamata). Andaikan menatap mata lawan bicara pun, ia akan banyak mengedip-ngedipkan matanya.
  12. Bicaranya tidak konsisten
    Perhatikan seperti apa bicaranya. Bila ia sering membuat pernyataan atau menjawab pertanyaan dengan kalimat yang tidak konsisten (berubah-ubah), maka kemungkinan besar orang tersebut sedang berbohong. Konsistensi saat berbicara dapat menjadi tolak ukur apakah seseorang berkata jujur atau tidak.
    Perhatikan juga hal-hal apa saja yang kontradiktif (saling bertentangan) dari orang tersebut. Hal yang kontradiktif itu bisa terlihat dari kontradiksi antara jawaban/pernyatan satu dengan jawaban/pernyataan lainnya, bisa juga kontradiksi antara bicara dan gerakan tubuhnya (misalnya saat mengatakan iya, kepalanya secara refleks justru bukannya mengangguk, malah menggeleng), dan bisa juga kontradiksi antara ekspresi wajah dengan kata-katanya (misalnya saat ia mengatakan ia tidak marah, namun ekspresi wajahnya justru terlihat tidak senang). Banyaknya hal yang kontradiktif juga merupakan tanda bahwa orang tersebut tidak berkata jujur.

No comments:

Post a Comment